Tampilkan postingan dengan label kebaya adat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kebaya adat. Tampilkan semua postingan

Selasa, 02 November 2010

Perpaduan Batik Dan Kebaya

Menurut sejarah, batik telah dikenal sejak abad XVII yang dilukis di sebuah daun lontar. Saat itu, corak batik didominasi oleh bentuk binatang dan tanaman. Namun demikian ide dasar nenek moyang tersebut telah menginspirasi anak bangsa untuk untuk terus berkarya mengembangkan corak batik dengan memasukan ornamen-ornamen nusantara didalamnya. Pada akhirnya, pengembangan corak batik tersebut mengalami peleburan dengan lukisan seni dan dekorasi pakaian, hingga munculah seni batik tulis seperti yang kita kenal saat ini.

Sedangkan kebaya, dipercayai berasal dari bangsa Cina yang singgah ke bumi nusantara ratusan tahun silam. Kebaya Cina ini menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi yang kemudian mengalami penyesuaian dengan budaya setempat selama ratusan tahun, hingga akhirnya busana ini pun diterima sebagai tradisi bangsa Indonesia.

Hingga saat ini telah mengalami perubahan model baju kebaya dan corak namun kebaya tetap memiliki karakteristik dasarnya. Dan yang terpenting busana Kebaya akan selalu memiliki tempat di hati Wanita Indonesia dibelahan dunia manapun sebagai pakaian khas wanita Indonesia.

Pelestarian busana tradisional Indonesia merupakan tanggung jawab kita semua sebagai manusia Indonesia khususnya wanita Indonesia. Diperlukan adanya jemari dan hati tulus untuk terus melestarikan keberadaannya, baik itu secara pribadi maupun institusi. Untuk alasan itulah, komuniti WanitaOnline.com memberikan komitmen yang tinggi untuk terus menjadi salah satu institusi yang mendukung pelestarian dan pengembangan tradisi luhur warisan Ibu Pertiwi ini.

Sumber - wanitaonline.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis

Kebaya enis Kontemporer Cocok Untuk Berbagai Kondisi

Kekayaan ragam busana tradisional Nusantara tak ada habisnya menjadi sumber inspirasi desain. Seperti dituangkan Ida WangieDesain busana tetap mengikuti tren dunia, namun bedanya koleksi ini dipadupadankan dengan kebaya nasional dengan berbagai kain khas nusantara berasal dari Bali, Jawa, Sumatra Utara, Sumbawa," papar Ida

Menurut Ida, kebaya koleksinya wearable dan diperuntukkan untuk berbagai event, mulai pernikahan hingga acara formal yang bertemakan kain dan busana tradisional. Mengenakan busana karya Ida dan Tomy, seperti menampilkan Indonesia dengan konsep desain kontemporer dalam balutan busana. Konsep berbusana seperti ini memang menjadi misi utama koleksi Wangie Fashion House.

Terinspirasi dari kebaya khas Sumedang, Ida juga memperagakan busana pengantin perempuan yang dimodifikasi pada bagian bustier. Berbeda dengan busana asli pengantin Sumedang, kreasi desain Ida membuat kebaya dan bustier menyatu dengan aksen kerut yang cantik."Melakukan inovasi boleh saja asalkan tidak meninggalkan basic-nya. Ada pakem yang tidak bisa ditinggalkan, seperti panjang kebaya khas Sumedang yang berada di bawah panggul dan runcing ke depan," kata Ida menyampaikan persepsinya tentang modifikasi busana pengantin tradisional.

Kreasi desain yang Ida lakukan pada busana pengantin Sumedang memang tak melanggar pakem. Kreativitas desainer ini berfokus pada detil di bagian bustier dan kerah, tanpa mengubah panjang kebayanya.Wangie Fashion House yang fokus pada desain kebaya berani bermain warna. Tak hanya warna kalem seperti krem, Ida juga memilih warna hijau dan merah untuk padu padan kebayanya. "Koleksi ini memang tidak merujuk pada satu tradisi saja. Campuran sejumlah tradisi hadir dalam setiap busana," imbuh Ida sekaligus menunjukkan kultur Indonesia terwakili dalam 15 busana kebaya modern yang dibuatnya.

Sumber – kompas

Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis

Selasa, 26 Oktober 2010

Pengusaha Garmen Bali Pikat Pasar Dengan Desain Unik

Pengusaha pakaian jadi (garmen) di Bali tidak ketinggalan akal dalam memproduksi mata dagangan dengan menerapkan rancang bangun (desain) yang unik untuk memikat pangsa pasar luar negeri.Bali kini memproduksi pakaian jenis unik dan eksklusif untuk merambah konsumen kelas atas terutama penggemar yang ada di Amerika Serikat dan Eropa, tutur Ni Made Sari petugas pemasaran perusahaan garmen di Denpasar

Ia yang ikut memamerkan mata dagangannya pada arena Pesta Kesenian Bali yang saat ini berlangsung di Denpasar mengetengahkan produk utama adalah pembuatan model baju kebaya lukis dan bordir dengan corak dan desain yang unik.Produk jenis ini juga bisa merebut pangsa pasar di dalam negeri dan nusantara, sehingga tidak terlalu ketergantungan dengan ekspor, kata Sari sebab pelancong dalam negeri juga sering memesan kebaya yang disesuaikan permintaan.

Usaha tekstil dan produk tekstil Bali beberapa tahun terakhir ini anjlok ke pasar ekspor, apalagi tahun ini dikhawatirkan akan berkurang terus akibat kondisi ekonomi global yang mulai dirasakan dampaknya pengusaha Bali.Garmen buatan Bali merupakan salah satu andalan ekspor nonmigas Bali merambah pasar utama ke Amerika Serikat, namun anjlok beberapa tahun terakhir ini sehingga perolehan devisanya juga berkurang drastis.

Sari mengakui, sekitar tahun 2000-an ekspor garmen Bali melonjak keras sampai-sampai banyak pakaian buatan perajin dari Jawa yang diperdagangkan ke luar negeri lewat daerah ini sehingga seolah-olah produksi Bali.Garmen yang memasuki pasar ekspor saat ini murni adalah produksi Bali. "Pakaian yang diekspor belakangan ini hampir sepenuhnya buatan perajin daerah ini," kata Kusumawathi, pejabat dari dinas Perindag setempat.

Sumber – kapanlagi

Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis

Kebaya Dengan Cita Rasa Eropa Dan Asia

Ada koleksi yang hadir dengan lengan kimono Kebaya. Tidak ada yang menyangkal bahwa inilah busana tradisional Indonesia. Namun, seiring dengan perkembangan, kebaya pun tampil modern. Di tangan desainer Amy Atmanto, kebaya tidak hanya bernapas budaya Indonesia, nuansa budaya lain seperti Asia dan Eropa pun kental.

Setiap tema menghadirkan nuansa tersendiri. Kebaya ala balerina terbuat dari bahan brokat, tenun songket sutra, dan taburan swarovski. Ribuan kristal ini tersebar pada gaun, selendang, serta rok padanan. Untuk rok, Amy merancang bentuk balerina dengan aplikasi teknik payet yang tampak seperti bunga menumpuk sehingga terlihat hidup dan multidimensi. Butuh waktu satu hari untuk menghasilkan setiap kuntum bunga lantaran dilakukan pemayetan pada helai brokat. Demi menuntaskan kebaya ala balerina, Amy membutuhkan waktu pengerjaan selama tiga bulan.

Pada kebaya modern ala Victorian, Amy memilih detail kerut kerah yang dominan pada zaman itu. Bahan kain tulle dan katun menjadi pilihan Amy untuk membuat kerut pada bagian kerah. Koleksi kebaya ini juga diberi taburan kristal swarovski. Lengan kimono pun turut hadir pada koleksi ini yang mengadopsi detail busana tradisional Jepang dengan dominasi warna merah muda bersemu putih.

Khusus untuk kebaya barok, Amy mengadopsi kebaya asal Sunda dengan ciri lancip pada bagian ujung bawah kebaya. Biru turqoise menjadi pilihan warna untuk kebaya ini. Kesan budaya Indonesia terasa lewat pemilihan ikat pinggang ala Bali untuk memberi kesan ramping

Sumber – infoanda

Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis

Songket Minang Mulai Di Lirik Pasar Amerika

Perempuan berkebaya tidak identik dengan usia paruh baya, tua. Remaja tetap memesona saat berkebaya.

Simpel karena model kebaya yang saya rancang lebih banyak menampilkan model-model kebaya pendek. Namun, dengan sentuhan perubahan ornamen-ornamen ’unik’ lainnya, seperti ’buntut’ di belakangnya, penampilan kebaya tersebut tampak lebih elegan. Keberadaan ’buntut’ tidak permanen sehingga pada suatu kesempatan lain, si pemakai dapat melepaskannya tanpa menghilangkan kecantikan dan keanggunan kebaya tersebut,” kata Riny Suwardy

Ia menambahkan, rancangan kebaya songket Minang telah mendapat tawaran digelar di Amerika Serikat. ”Target saya, songket Minang akan saya buat seterkenal batik dan songket harus go international,” ujar Riny yang kelahiran Jakarta, 19 Januari 1971.

Menurut pemerhati songket, Lia, keindahan kebaya-kebaya pegantin Riny kali ini tampak menjadi sempurna dengan perpaduan songket Minang—yang memang memiliki ciri khas warna-warna berani dan selalu tampil eye catching.”Dengan sedikit sentuhan, Riny menciptakan suatu kolaborasi cantik dan menarik bagi selembar songket Minang. Menjadi perpaduan yang sejiwa dengan kebaya-kebayanya. Apalagi kali ini Riny juga menggunakan songket Minang yang bahannya cukup ringan dan nyaman dikenakan untuk berbagai acara,

Riny menjelaskan, songket Minang amat kaya dengan motif dan maknanya sangat filosofis.”Misalnya, motif pucuak rabuang (pucuk rebung). Dalam filosofi Minang, ketek paguno gadang takapai. Artinya, sewaktu muda sudah berguna, pada masa tua menjadi lebih bermanfaat,” katanya.

Sumber – kompas

Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis