Tampilkan postingan dengan label topi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label topi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 Oktober 2010

Bercelana Pendek Di Larang Di Borobudur

Guna lebih meningkatkan kesopanan dan serta estetika saat berkunjung ke Candi Borobudur, dalam waktu dekat ini akan disediakan kain sarung dengan motif menarik untuk dikenakan pengunjung selama berada di candi ini. Kain sarung ini rencananya akan dikenakan bagi pengunjung yang mengenakan celana pendek dan tidak sopan.

"Sarungnya ada 2 pilihan, orang mau sewa atau juga dapat membeli," kata Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWCBPRB), Purnomo Siswoprasetjo di Borobudur Magelang

Dikatakan, ada keluhan dari stakeholder berkaitan dengan adanya pengunjung Candi Borobudur yang mengenakan sebagian besar menggunakan celana pendek dari pada celana panjang dan tidak sopan saat naik ke Candi Borobudur. Hal ini dapat membuat kurang nyaman. "Karena itu kita coba dengan kain sarung," katanya.Dengan mengenakan kain sarung ini diharapkan timbul rasa hormat kepada bangunan peninggalan nenek moyang, apalagi tempat ini merupakan bangunan suci umat Budha. "Kalau bisa dimanfaatkan dan dikembangkan dengan baik dan menjadi salah satu alat pengembangan budaya dan promosi untuk ekonomi masyarakat di sekitar Borobudur,” tambahnya.

Untuk tahap awal, rencananya tidak banyak kain sarung yang ada disediakan dan akan dilihat dahulu dari jumlah kunjungan wisatawan sehari-harinya. Dari sini nantinya akan diambil mungkin berapa prosen.Saat ini, ada sekitar 2.000 lembar kain sarung yang akan disediakan pada tahap awal. Selain kain sarung, mengenakan sandal dari bahan pandan rencananya juga sedang disimulasikan

Sumber - krjogja.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis

Kemeja Kerja Dengan Desain Modis

SAAT ini busana bagi kaum adam memang tidak hanya terbatas pada kemeja kerja dan celana semata. Lebih dari itu, kini pria pun bisa bergaya modis layaknya wanita. Namun, masih banyak pria yang kurang memahami bagaimana cara memilih kemeja sesuai bentuk tubuh dan kepribadiannya. Penasaran? Simak saja tipsnya.Langkah pertama, perhatikan bahan kemeja. Kerah merupakan salah satu bagian penting yang menentukan keseluruhan penampilan. Untuk lelaki berwajah kecil, sebaiknya hindari kerah lebar yang bisa membuat wajah Anda tenggelam. Lebih baik kenakan kemeja berkerah shanghai untuk menyiasatinya. Ukuran kerah kemeja pria standar adalah 14, 15, dan 16 inci, pastikan lingkar kerah tersebut menutup leher dengan nyaman.

Hal serupa juga harus dilakukan pada bagian pergelangan. Manset atau cuff yang terlalu sempit atau longgar akan memengaruhi kenyamanan saat memakainya. Cobalah dengan seksama dan pastikan cuff kemeja tepat melingkari pergelangan tangan Anda. Sebagai panduan, kami memberi dua jenis cuff standar, French cuff dan Barrel cuff. Bagi mereka yang gemar bergaya, gunakan French cuff yang bisa di-matching-kan dengan dasi. Sementara bagi pria simpel, pilih Barrel cuff yang memiliki kancing.

Setelah itu, perhatikan bahan kemeja. Kemeja berkualitas biasanya memiliki tekstur yang lembut, sesuaikan juga bahan kemeja dengan cuaca di mana Anda menggunakannya. Kemeja berbahan katun yang menyerap keringat akan cocok dikenakan pada cuaca panas, sementara kemeja berbahan serat sintetik (poliester, rayon, dan nilon) nyaman digunakan pada cuaca dingin karena mampu menyimpan panas

Untuk ukuran, sebaiknya pilih kemeja yang bisa membuat Anda bergerak dengan leluasa. Tidak terlalu ketat maupun longgar. Pastikan bagian lengan dan bahu tidak mengganggu saat Anda beraktivitas. Caranya mudah, saat mencoba gerak-gerakan tangan anda ke beberapa arah, bila terasa nyaman, berarti kemeja itu memiliki ukuran yang tepat.

Berpindah ke motif, kemeja dengan corak garis, baik vertikal, horizontal, maupun kotak-kotak bisa berdiri sendiri maupun menjadi dalaman jass sportif saat ingin bergaya smart casual. Namun, bila ingin terlihat formal, sebaiknya pilih kemeja berpalet lembut dengan motif samar agar siluet jas lebih terlihat. Padukan dengan dasi yang selaras untuk mendapat tampilan keseluruhan yang sempurna.

Sumber – okezone

Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis

Celana Leging Untuk Kaum Pria

Sejalan dengan tren mode dunia, desainer Indonesia memasukkan legging ke dalam koleksi Pakaian pria terbarunya.

Ya, celana tipis superketat yang belakangan digilai gadis remaja sampai ibu-ibu kini dipakai pria. Mungkin terdengar aneh dan tanpa padanan yang sesuai, legging dapat membuat pemakainya seperti Robin Hood atau pebalet. Namun, pada koleksi bertema Egocentric dari Luwi, legging tampak bisa diterima untuk pakaian pria dengan kemasan gaya sporty kasual. Para model tampil dengan legging hitam yang dipadankan jaket jas dan sepatu karet. Ekspos area pinggul tampak disamarkan Luwi dengan, panjang jas sampai bawah pinggul dan aksen atraktif.

Sementara itu, pada koleksi Free spirit dari Vincent, model dan bahan legging lebih beragam. Selain legging polos, Vincent mengeluarkan legging jins lycra dengan model panjang ataupun capri (di bawah lutut). Sama seperti pada koleksi Luwi, Vincent juga banyak me-madankan legging dengan jas atau jaket hingga mengurangi perhatian pada area pinggul.Koleksi ini akan jadi penguji nyali mereka yang mengaku pria metroseksual dengan aksen atraktif seperti jahitan dengan warna kontras dan efek sayatan.

Vincent menjelaskan, koleksinya tersebut terinspirasi dari masyarakat modern yang memiliki kebebasan berekspresi. Legging adalah salah satu styling yang mencerminkan semangat untuk tampil sebagai pribadi unik.Sementara itu, Luwi mengatakan legging sebenarnya merupakan styling yang dibuatnya untuk menonjolkan koleksi jasnya. "Sebenarnya legging itu hanya sebagai padanan yang pas untuk jas yang kasual dan atraktif," kata desainer spesialis jas dan jaket ini.Luwi menambahkan, legging sendiri merupakan artikel fesyen yang simpel, tapi berkarakter. "Legging menunjukkan kekuatan diri dan cocok bagi mereka yang berani tampil," jelasnya.

Sumber - bataviase.co.id

Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis

Selasa, 26 Oktober 2010

Fenomena Celana Pensil Dan Model Spanyol

Jika kita teliti memperhatikan, ternyata dua model celana fenomenal ini bagaikan perputaran roda. Ketika yang satu sedang naik daun, yang satunya akan tenggelam. Setelah itu tren berubah, dimana yang tadinya tenggelam sekarang menjadi populer dan yang tadinya populer sekarang menjadi tenggelam. Siklus itu kembali berulang dan berulang lagi. Sebagai orang yang sudah hidup lebih kurang selama 20 tahun, artinya saya sudah melewati 2 siklus serta informasi dari orang-orang yang lebih tua, ternyata ketika terjadinya pasang surut tersebut masih ada orang yang tidak terpengaruh dengan model celana tersebut. Mereka menggunakan model celana yang sama, terus menerus, bahkan ketika model sudah berganti 2 periode emas. Apakah mereka memang tidak begitu tertarik dengan model yang sedang tren dan merasa nyaman dengan model yang ia kenakan sehingga terus mempertahankannya, atau mereka takut kalau-kalau mereka tidak percaya diri jika mengikuti mode yang sedang in. Entahlah..Yang jelas, mau mengikuti mode atau tidak, bukanlah hal yang wajib dan siapapun berhak menentukan pilihannya.

Pertanyaan yang muncul : – kenapa hanya dua model ini saja yang terus eksis dalam kancah pergantian tren model celana?

Padahal sebagaimana kita ketahui juga, khususnya di daerah pusat mode Indonesia (Jakarta, Bandung dan Jogja) juga getol mengeluarkan model celana yang berbeda dan inovatif. Ada model gombrong, ada model sayap(karena di sisi kira kanan celana ada sayapnya..hehe), dll. Sayangnya celana-celana “alternatif” ini cepat luntur pamornya, sehingga ketika tren sudah berganti model-model celana ini sudah tidak laku lagi di pasaran. Bahkan terasa aneh jika ada orang yang masih memaksakan untuk memakainya.

Sekarang kita tinggal menunggu kapan zaman keemasan celana pensil yang tengah berkibar ini akan luntur dan digantikan oleh celana pria cutbrai yang kata orang zaman sekarang, “itu mah model zaman kapan tau…”

Sumber - rezkyanadralee.wordpress.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis

Tampil Gaya Dengan Jas Maskulin

Dalam sebuah peragaan busana pada pertengahan 1990-an di Paris, perancang terkenal dunia Giorgio Armani pernah mengatakan, "Seiring waktu yang terus berputar, pria pun memerlukan sentuhan gaya khusus untuk penampilan dirinya. Kini, soal gaya berbusana, baju pria pun tak kalah oleh wanita."

Memang tidak bisa dimungkiri gaya busana pria identik dengan gaya tailor atau penjahit. Salah satunya Wong Hang Distinguished Tailor, yang selalu menyajikan gaya inspiratif. Beberapa waktu lalu Wong Hang, yang berdiri di Indonesia sejak 1933, menggelar peragaan akbar yang berlangsung di Hotel Shangri-La, Surabaya. Mereka menampilkan gaya Italia baru dan koleksi musim semi. Gaya Italia baru merupakan setelan jas trendi memakai bandana katun atau sutra yang dipakai sebagai pengganti dasi supaya terlihat dominan. Dipermanis dengan aksen mata dasi berkilau bila tertimpa cahaya.

Adapun koleksi musim semi formal menyajikan gaya jas yang jauh lebih santai dengan menggunakan bahan wol, kasmir, atau sutra kasual. Gaya lainnya berupa jas dan jaket aristokrat ala bangsawan Inggris sejati yang menampilkan pesona kenyamanan dengan pengerjaan jahitan yang rapi.

Bahan yang digunakan adalah campuran antara sutra dan wol, sehingga terkesan lebih tampil ringan. Untuk warna, menampilkan merah bata bercampur kelabu, tembaga, khaki, dan perak ala milenium.

Pada jas model klasik cenderung tampak sederhana. Jas ini memiliki satu atau dua kancing yang memberi kesan lebih aman. Hingga kini gaya ini masih disukai. Namun, menurut Timothius, sebagian pria muda yang ingin tampil lebih bergaya sering melebihkan jumlah kancing menjadi tiga atau empat buah. "Mengenakan jas begini terkesan lebih muda."

Sumber - metrogaya.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis

Pakaian Bangsawan Tanah Riau

Setiap lekaki Melayu, lebih-lebih para bangsawan, mengenal pakaian tradisional yang disebut sebagai baju kurung. Pakaian ini jenisnya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai cekak musang, teluk belanga, empat saku, pesak sebelah, gunting jubah, kancing tujuh, dan ada juga yang disebut sebagai belah bentan. Apa pun nama jenisnya, baju itu berpasangan dengan seluar (celana panjang) yang bahan dan warnanya sama. Celana panjang itu sendiri juga jenisnya bermacam-macam. Dari jumlah sakunya saja ada yang bersaku, dua, dan tanpa saku. Sementara itu, apabila dilihat dari jenisnya ada yang disebut sebagai pantalon, celana baju kurung, dan celana pencak silat yang panjangnya tidak penuh tetapi hanya sampai di pertengahan betis (di bawah lutut). Kedua jenis yang disebutkan terakhir ini tidak menggunakan kancing, tetapi menggunakan tali yang terbuat dari bahan yang sama.

Apa yang diuraikan di atas adalah pakaian pria beserta kelengkapannya yang dikenakan oleh laki-laki bangsawan di lingkungan rumah. Pada kesempatan lain, yaitu ketika bepergian, tentunya pakaian yang dikenakan beserta kelengkapannya tidak sama persis. Jika mereka pergi, maka pakaian yang dikenakan bergantung baju kurung yang dimilikinya. Jadi, bisa cekak musang, teluk belanga, belah bentan atau gunting jubah. Jadi, sama dengan ketika berada di rumah. Namun, jika seseorang akan pergi jauh (keluar dari daerahnya) bukan baju kurung lagi yang dekenakannya, melainkan “baju nasional”, sebagaimana orang-orang dari golongan etnik (sukubangsa) lainnya di Indonesia. Baju kurung tersebut dilengkapi dengan celana yang merupakan pasangannya. Baju kurung dan celana panjang yang terbuat dari bahan yang sama (umumnya satin atau kilat barat), polos t

Apa yang disebut sebagai sapin ini dililitkan di pinggang sebagaimana orang memakai sarung. Bedanya, jika tanpa celana panjang, sarung itu sampai ke pergelangan kaki. Akan tetapi, jika memakai celana yang merupakan pasangan baju kurung, maka panjang sampin kurang lebih hanya sampai sebatas lutut. Dan, sebagaimana memakai sarung pula, bagian yang ada bunganya (kepala kain) berada di bagian belakang. Sampin itu sendiri berada di luar baju kurung, sehingga menutupi kedua saku bawah baju. Cara seperti ini oleh masyarakat setempat disebut sebagai dagang dalam.

Sumber - uun-halimah.blogspot.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis