Selasa, 02 November 2010

Kebaya enis Kontemporer Cocok Untuk Berbagai Kondisi

Kekayaan ragam busana tradisional Nusantara tak ada habisnya menjadi sumber inspirasi desain. Seperti dituangkan Ida WangieDesain busana tetap mengikuti tren dunia, namun bedanya koleksi ini dipadupadankan dengan kebaya nasional dengan berbagai kain khas nusantara berasal dari Bali, Jawa, Sumatra Utara, Sumbawa," papar Ida

Menurut Ida, kebaya koleksinya wearable dan diperuntukkan untuk berbagai event, mulai pernikahan hingga acara formal yang bertemakan kain dan busana tradisional. Mengenakan busana karya Ida dan Tomy, seperti menampilkan Indonesia dengan konsep desain kontemporer dalam balutan busana. Konsep berbusana seperti ini memang menjadi misi utama koleksi Wangie Fashion House.

Terinspirasi dari kebaya khas Sumedang, Ida juga memperagakan busana pengantin perempuan yang dimodifikasi pada bagian bustier. Berbeda dengan busana asli pengantin Sumedang, kreasi desain Ida membuat kebaya dan bustier menyatu dengan aksen kerut yang cantik."Melakukan inovasi boleh saja asalkan tidak meninggalkan basic-nya. Ada pakem yang tidak bisa ditinggalkan, seperti panjang kebaya khas Sumedang yang berada di bawah panggul dan runcing ke depan," kata Ida menyampaikan persepsinya tentang modifikasi busana pengantin tradisional.

Kreasi desain yang Ida lakukan pada busana pengantin Sumedang memang tak melanggar pakem. Kreativitas desainer ini berfokus pada detil di bagian bustier dan kerah, tanpa mengubah panjang kebayanya.Wangie Fashion House yang fokus pada desain kebaya berani bermain warna. Tak hanya warna kalem seperti krem, Ida juga memilih warna hijau dan merah untuk padu padan kebayanya. "Koleksi ini memang tidak merujuk pada satu tradisi saja. Campuran sejumlah tradisi hadir dalam setiap busana," imbuh Ida sekaligus menunjukkan kultur Indonesia terwakili dalam 15 busana kebaya modern yang dibuatnya.

Sumber – kompas

Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar