Sewaktu diciptakan, berbagai atribut olahraga itu bertujuan untuk memudahkan si pemakainya dalam melakukan aktivitas berolahraga. Alasan ‘untuk memudahkan’ itu bisa berarti macam-macam. Keanekaragaman alasan itulah yang akhirnya membuat pakaiaan olahraga memiliki cerita dan rahasia sendiri saat proses pembuatan berlangsung. Coba kita simak beberapa diantaranya.
TOPI
Bentuk topi yang sering kita lihat saat ini, merupakan revolusi topi yang sudah terjadi sejak tahun 1940. Dimana sudah ditemukan alat untuk mengeraskan karet lateks yang disisipkan di bagian dalam topi yang berfungsi untuk menegaskan bentuknya. Dan, untuk melindungi para pemain baseball dari cahaya matahari yang masuk ke mata, kemudian ditambahkan karet lateks lagi pada bagian depan kening.Di tahun itulah topi bisa disebut sebagai salah satu benda moderen.
KAOS POLO
Bagi yang menggemari kaos olahraga polo, pasti tahu dengan merek Lacoste yang berlambang buaya ini. Yang punya label ini adalah seorang petenis pria asal Prancis dengan nama René Lacoste. Ia tak hanya jago di lapangan, tapi juga jago untuk urusan fashion.Disebut polo karena sebelumnya kaos jenis ini kerap digunakan pemain olahraga polo.
ROK MIDI DAN MINI
Seorang perancang bernama Coco Chanel dengan penuh nyali memotong rok panjangnya menjadi selutut dan melonggarkan siluet roknya dengan cara memberi detil lipit, semata-mata agar ia leluasa bergerak saat mengayunkan stik golfnya. Menghadapi pro dan kontra atas rok midi tersebut, Chanel tidak perduli.Di tahun 1922, petenis wanita bernama Suzanne Lenglen kembali mengejutkan dunia dengan menggunakan rok mini saat pertandingan Wimbledon berlangsung. Ia juga mengganti topi dengan bando pita dengan alasan agar dia bisa melihat dengan jelas strategi pukulan yang akan dilakukan lawannya.
SNEAKERS
Di Inggris, sepatu dengan sol karet disebut trainer. Terminologi ini dijadikan merek dagang oleh perusahaan sepatu Gola di 1968 sebagai istilah yang diambil dari kata training shoes. Untuk olahraga atletik di dalam ruangan, trainer disebut juga dengan plimsolls. Sedangkan di Amerika Serikat, sepatu bersol karet disebut dengan sneakers karena solnya yang tidak berbunyi saat kaki melangkah, seperti orang sedang mengendap-endap (sneak).
Sumber - suavecatalogue.com
Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar